Service MacBook Bandung Terbaik hanya di Serviciyan – Cepat, Profesional, Bergaransi!
Panduan Beli MacBook Second di 2025: Hindari 5 Kesalahan Ini
Membeli MacBook bekas (second) bisa jadi pilihan cerdas di tahun 2025, apalagi kalau kamu ingin merasakan pengalaman ekosistem Apple tanpa harus mengeluarkan uang puluhan juta untuk model baru. Namun, di balik harga yang lebih terjangkau, ada banyak jebakan yang bisa bikin kamu menyesal kalau tidak hati-hati.
Agar tidak salah langkah, berikut panduan membeli MacBook second di 2025 — lengkap dengan 5 kesalahan yang wajib kamu hindari!
1. Tidak Mengecek Keaslian MacBook
Kesalahan pertama yang masih sering terjadi adalah tidak memverifikasi keaslian MacBook.
Di pasaran, banyak unit hasil rekondisi, refurbish tidak resmi, atau bahkan supercopy yang tampak meyakinkan.
Sebelum membeli, pastikan kamu memeriksa nomor seri (serial number) di situs resmi Apple (checkcoverage.apple.com). Dari sana kamu bisa tahu apakah MacBook tersebut masih terdaftar di sistem Apple, model pastinya, hingga status garansi.
Kalau penjual tidak bisa menunjukkan serial number atau malah menghapus label aslinya — itu tanda bahaya besar!
2. Lupa Mengecek Kondisi Baterai
Baterai adalah salah satu komponen paling krusial pada MacBook, terutama kalau kamu membeli seri M1 atau M2 yang baterainya tertanam (non-removable).
Buka System Settings > Battery > Battery Health, lalu periksa persentase “Maximum Capacity”.
Idealnya, kapasitas baterai masih di atas 85% dari kondisi awal. Kalau sudah di bawah 80%, artinya daya tahan baterai sudah jauh berkurang dan kamu mungkin perlu menggantinya dalam waktu dekat — yang biayanya tidak murah.
3. Tidak Memastikan Fitur iCloud dan Activation Lock Nonaktif
Kesalahan besar lainnya adalah membeli MacBook yang masih terkunci iCloud.
Banyak pembeli tertipu karena unit masih bisa menyala normal, padahal setelah direset, MacBook tersebut akan meminta login Apple ID lama pemilik sebelumnya.
Sebelum transaksi, mintalah penjual untuk:
- Logout dari iCloud,
- Mematikan fitur Find My Mac, dan
- Melakukan reset ke pengaturan pabrik.
Setelah itu, pastikan kamu bisa masuk ke halaman “Hello” tanpa harus login Apple ID lama. Kalau tidak, jangan lanjutkan pembelian.
4. Tidak Cek Kondisi Fisik dan Keyboard dengan Teliti
Desain MacBook yang ramping membuat komponennya sangat sensitif.
Perhatikan bagian-bagian penting seperti:
- Keyboard dan trackpad (pastikan semua tombol responsif),
- Layar (tidak ada bintik, flicker, atau noda “staingate”),
- Port USB-C (tidak longgar atau rusak),
- Speaker dan kamera (tes dengan FaceTime).
Gunakan kombinasi tombol Option + Command + D untuk membuka Apple Diagnostics dan pastikan tidak ada error hardware yang muncul.
5. Tidak Mempertimbangkan Chip dan Kompatibilitas macOS Terbaru
Di tahun 2025, Apple sudah fokus penuh pada chip Apple Silicon (M1, M2, M3, dan M4).
Jadi, membeli MacBook Intel di tahun ini sebenarnya kurang disarankan, karena banyak aplikasi dan pembaruan sistem yang mulai meninggalkan arsitektur Intel.
Pilihlah minimal MacBook Air/Pro M1 agar kamu tetap bisa menikmati performa efisien dan dukungan macOS terbaru seperti macOS Tahoe.
Kesimpulan
Membeli MacBook second memang bisa jadi langkah hemat, tapi harus disertai riset dan ketelitian ekstra.
Selalu periksa keaslian unit, kesehatan baterai, kondisi fisik, hingga status iCloud sebelum memutuskan membeli.
Kalau bisa, beli dari penjual terpercaya atau Apple Certified Refurbished untuk jaminan keamanan tambahan.
Dengan persiapan matang, kamu bisa mendapatkan MacBook second yang masih tangguh, awet, dan terasa seperti baru — tanpa harus menguras dompet.
Karena di dunia MacBook bekas, satu langkah ceroboh bisa bikin kamu kehilangan jutaan rupiah!
Jika Macbook Anda mengalami masalah, kami sarankan untuk segera hubungi layanan 24 jam kami untuk konsultasi atau datang langsung ke tempat kami untuk diperiksa (GRATIS) ataupun diperbaiki oleh teknisi kami, karena Serviciyan adalah tempat service MacBook terbaik dan termurah di Bandung.
*Jangan mencoba membongkar MacBook Anda sendiri kecuali jika Anda memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup, karena dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.